TANJAB TIMUR – Puluhan warga yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Masyarakat Sadu menggelar aksi unjuk rasa di halaman depan kantor Camat Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, pada Kamis, 24 April 2025 lalu. Aksi tersebut menuntut perhatian terhadap kondisi infrastruktur dan pelayanan publik di wilayah mereka.
Namun, aksi itu kini menuai pro dan kontra setelah beredarnya sebuah video berdurasi 22 detik di media sosial. Dalam video tersebut terdengar ucapan salah satu pendemo yang mengatakan, “Sekalian dengan UPTD-nya,” disusul pernyataan lainnya, “Bakar be alat itu, tidak ada gunanya, sudah 4 bulan menderita,” ungkapnya dalam rekaman tersebut.
Pernyataan soal pembakaran alat itu menuai kecaman dari para operator alat berat UPTD Alakal yang bertugas di wilayah Kecamatan Sadu. Mereka merasa terancam dan khawatir dengan keselamatan serta keamanan saat bekerja. Hal ini disampaikan dalam bincang-bincang bersama awak media pada Rabu, 30 April 2025, di mes Alkal Sadu, Kelurahan Sungai Lokan.
“Yang kami sesalkan adalah pernyataan saudara G yang terkesan memprovokasi pendemo. Dia mengatakan ‘bakar be alat itu’, bagaimana kami bisa tenang bekerja kalau ada ancaman seperti ini? Bagaimana kalau hal itu benar terjadi?” ujar salah satu operator yang enggan disebutkan namanya.
Lebih memprihatinkan lagi, beredar sebuah pesan singkat di salah satu grup WhatsApp yang diduga berasal dari oknum Lurah Sungai Lokan. Dalam pesan tersebut, sang lurah terkesan mendukung aksi dan menyampaikan pernyataan yang dianggap memprovokasi. Isi pesannya antara lain: “Insyah Allah sudah disampaikan dg E (inisial) tadi, besok juga sy temui A W (inisial), yang penting G (inisial), kalau ada intimidasi sampaikan ke saya secepatnya ya,” tulisnya.
Tangkapan layar pesan tersebut diperoleh dari seorang sumber media yang enggan disebutkan identitasnya. Pesan ini menambah panas suasana dan memicu dugaan adanya dukungan terselubung dari aparat pemerintahan lokal terhadap aksi unjuk rasa.
Menanggapi hal tersebut, awak media mencoba mengonfirmasi langsung kepada Lurah Sungai Lokan melalui pesan singkat WhatsApp pada Kamis, 1 Mei 2025, untuk meminta klarifikasi terkait maksud dari pesan tersebut. Namun hingga berita ini diterbitkan, Lurah belum memberikan jawaban atau klarifikasi resmi.***
SLM