Infonegerijambi.com, Kerinci – Miris, dua orang bocah di kabupaten kerinci Jambi merawat ibunya yang menderita gangguan jiwa, sang bocah terpaksa putus sekolah lantaran tak memiliki biaya setelah ibunya mengalami depresi sejak 12 tahun lalu. Sementara sang ayah telah meninggalkan kedua bocah tersebut sejak masih bayi.
Haikal (11) tahun dan adiknya Ranzi (9) tahun, bocah asal desa Air terjun kecamatan Siulak kabupaten kerinci Jambi. Sejak lima tahun terakhir dua bersaudara ini merawat dan menjaga ibunya yang menderita gangguan jiwa.
Segala kebutuhan rumah harus ia siapkan untuk merawat sang ibu yang bernama Upiana (43) tahun, dirumahnya yang jauh dari kata layak.
Iapun kerap membantu tetangganya menjemur kulit kayu manis dan mengutip sisa kulit kayu manis yang telah dibuang untuk di jual kembali demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Belas kasihan warga menjadi harapan mereka agar bisa makan, jika seharian tidak memiliki beras untuk dimasak maka mereka harus memakan ubi yang di rebus.
Bahkan keduanya terpaksa putus sekolah karena sering dihina teman satu sekolahnya. Lantaran anak dari ibu yang ODGJ dan tidak memiliki seragam sekolah serta uang jajan.
Meski harus menjalani kehidupan tak seperti bocah pada umumnya, Haikal dan adiknya tetap tegar dan penuh cinta melayani sang ibunda.mulai dari membersihkan rumah, memberi makan dan memasak.
Selama ini Haikal, adiknya dan sang ibu tinggal dirumah yang peninggalan neneknya. Mereka pun hanya menerima bantuan BLT dari pemerintah desa dan belum pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah daerah.
“Haikal merawat ibunya sudah lama semenjak ayahnya pergi meninggalkan dirinya dan ibunya. Selama ini Haikal dibantu dari dana desa. Tapi sangat disayangkan, pemerintah daerah tidak pernah memperhatikan kondisi Haikal dan ibunya.” Terang Santi adik kandung dari ibu Haikal.
Adean Mustafa