Infonegerijambi.com, Bungo – Sikap arogansi terhadap wartawan ditunjukkan oleh Manager PEGASUS, Steven. Pria berdarah chinese itu membentak sejumlah wartawan yang tengah meliput kegiatan penertiban jam malam oleh Satpol PP Bungo, Jumat (1/9/2023) sekira pukul 00.30 Wib.
Kuat dugaan, pihak PEGASUS ini tidak terima wartawan meliput kegiatan Satpol PP Bungo, ketika menghentikan aktivitas hiburan malam di PEGASUS karena sudah melewati batas jam malam.
“Ini maunya apa ni, coba tunjukin surat tugas kalian, tunjukin tunjukin, tunjukin surat tugasnya. Kepentingan apa ini, kepentingannya apa dulu,” teriak Steven kepada sejumlah wartawan.
Diduga yang bentak oknum wartawan tersebut” yaitu bernama Steven menager Pegasus, dia juga menunjuk para awak media yg sedang meliput dengan tangan kiri Steven dengan wajah sangar dan garang seolah- olah kebal dengan aturan perda.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Bungo (PWB) sekaligus ketua Asosiasi Wartawan Batang Bungo (AWBB), Azroni, S. Sos sangat menyangkan sikap arogansi Manager PEGASUS. Mestinya sambung dia, pihak PEGASUS mengerti dengan tugas yang dijalankan oleh wartawan.
“Salah satu tugas Pers Indonesia adalah melakukan kontrol sosial, mereka harusnya tahu itu. Jangan malah semena-mena berlagak seperti preman. Dan kami sebagai wartawan, sangat menyayangkan sikap Manager PEGASUS ini,” tegasnya.
“Pers Naional juga mempunyai hak untuk mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi,” timpalnya.
Soal surat tugas atau Kartu Tanda Anggota (KTA) media yang diminta oleh Manager PEGASUS untuk diperlihatkan, Azroni mengatakan, bahwa hampir semua wartawan dibekali oleh KTA media.
“Bukannya kami tidak ingin memperlihatkan KTA, namun untuk mengantisipasi suasana yang semakin panas, kami sengaja mengalah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan,” tuntasnya.
“Ingat bro, kalau usaha kalian tidak ingin kami beritakan, kalian harus tunduk dengan aturan, di Bungo ini punya Perda bro. Permasalahan ini akan kami bahas bersama rekan-rekan wartawan yang ada di Kabupaten Bungo,” pungkasnya.
(Khefin)