Jalan Perbatasan Bangun Jayo–Lantak Seribu Mulai Diperbaiki, Warga Sambut Gembira Breaking News! Sebuah Mobil Minibus Warna Putih Terbakar di SPBU Tebing Tinggi Sejumlah BUMDes di Rantau Rasau Mandek, Camat: Ada yang Macet, Ada Juga yang Masih Jalan Rem Blong, Truk Tronton Masuk Jurang di Batang Merangin Kerinci Peringati Harganas ke-32, Pemkab Tebo Serahkan Penghargaan dan Santunan

Home / RAGAM / Tebo

Kamis, 19 Juni 2025 - 19:50 WIB

Dua Lukisan Rumah Seni Budaya Tebo Lolos Kurasi, Tampil di Taman Budaya Jambi

Dua lukisan yang lolos karya pelukis Syahrial,masing-masing berjudul Temanggung Apung dan Belajar.( Koleksi RSB presisi).

Dua lukisan yang lolos karya pelukis Syahrial,masing-masing berjudul Temanggung Apung dan Belajar.( Koleksi RSB presisi).

TEBO – Dunia seni rupa Kabupaten Tebo kembali menorehkan prestasi. Dua karya lukisan dari Rumah Seni Budaya Tebo berhasil lolos kurasi dan akan dipamerkan dalam ajang pameran seni rupa di Taman Budaya Jambi.

 

Kedua lukisan tersebut merupakan karya pelukis Syahrial, masing-masing berjudul Temanggung Apung dan Belajar. Menariknya, kedua karya ini menjadikan Suku Anak Dalam (SAD) sebagai objek utama, menampilkan sisi kemanusiaan dan kebudayaan komunitas adat tersebut secara mendalam.

 

Lukisan Temanggung Apung berukuran 90 x 70 cm, menggunakan media cat minyak di atas kanvas. Karya ini menggambarkan sosok pemimpin adat SAD dengan nuansa ekspresif dan simbolik. Sementara lukisan Belajar, berukuran 80 x 60 cm, juga menggunakan media yang sama dan menggambarkan anak-anak SAD yang sedang belajar di tengah alam terbuka.

BACA JUGA :  Breaking News! Sebuah Mobil Minibus Warna Putih Terbakar di SPBU Tebing Tinggi

 

Kedua lukisan tersebut diselesaikan oleh Syahrial pada tahun 2025, dan menjadi bagian dari proses pendampingannya bersama komunitas SAD di Kabupaten Tebo.

 

Salpandri, pengurus Rumah Seni Budaya Tebo, membenarkan kabar tersebut. “Iya, ada dua lukisan dari Rumah Seni Budaya Tebo yang lolos kurasi dan akan dipamerkan di Taman Budaya Jambi,” ujarnya.

 

Dijelaskannya, Syahrial bukan hanya pelukis, tetapi juga seorang pendamping Suku Anak Dalam dan wartawan aktif di Kabupaten Tebo.

 

Pengalaman langsung berinteraksi dengan komunitas tersebut memperkaya perspektif visual dan naratif dalam setiap goresan karyanya.

 

“Dia tidak hanya menggambar, tapi hidup bersama mereka. Jadi yang ditampilkan dalam lukisan adalah pengalaman batin, bukan sekadar visual,” ujar Salpandri.

BACA JUGA :  RAT 2023 KAWAT, MEWUJUDKAN KAWAT YANG LEBIH PROFESIONAL DI 2024 MEDATANG

 

Keikutsertaan dua lukisan dari Rumah Seni Budaya Tebo ini menjadi kebanggaan tersendiri, sekaligus menunjukkan bahwa karya seni daerah mampu bersaing di tingkat provinsi dan patut mendapat tempat dalam percaturan seni rupa Jambi.

 

Rumah Seni Budaya Tebo sendiri terus mendorong aktivitas kreatif di bidang seni lukis, musik, dan budaya.

 

Pencapaian ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seniman muda Tebo untuk terus berkarya dan menampilkan identitas lokal melalui seni.

 

Pameran seni rupa di Taman Budaya Jambi rencananya akan menampilkan puluhan karya seniman dari berbagai kabupaten/kota.

 

Karya Temanggung Apung dan Belajar akan menjadi representasi Kabupaten Tebo dalam pameran tersebut.***

Share :

Baca Juga

Pemkab

Pj Bupati Tebo Gelar Rapat Evaluasi Pembangunan Tahun 2024-2025

DPRD

DPRD Tebo Minta Konflik Suku Anak Dalam Ditangani Secara Manusiawi

Berita

H – 1 Idul Adha, Beberapa Harga Sembako di Tebo Naik Signifikan, Pj Bupati : Harga Masih Terkendali dan Stok Banyak

Daerah

Bupati Tebo, Agus Rubiyanto, SE.MM, menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi

Berita

Oktaviandi : Pemisahan OPD Disebut Penyebab Kinerja dan Serapan Anggaran Pemkab Tebo Tidak Maksimal

Berita

H.NGATIRAN, S.E. Angkat Bicara, Terkait Suksesi Pileg Hingga Tupoksi Dewan

Sorot

Kantor Yayasan Amal Jariyah Indonesia di Rimbo Bujang Resmi Ditutup, Diduga Terafiliasi NII

Politik

Kuasai Kecamatan VII koto ilir, Korcam Pastikan VII koto ilir lumbung suara Agus-Nazar