SAROLANGUN – Aksi pencurian buah sawit, perusakan pos satpam, dan pemukulan terhadap tiga petugas keamanan PT Sari Adytia Loka (PT SAL) oleh sekelompok orang yang diduga berasal dari komunitas Suku Anak Dalam (SAD) asal Kecamatan Air Hitam berbuntut panjang.
Pihak perusahaan bersama tiga korban pemukulan secara resmi melaporkan kejadian tersebut ke Polres Sarolangun pada Senin (3/6), dengan harapan mendapat keadilan dan perlindungan hukum atas insiden yang terjadi di area kebun inti PT SAL.
Sebelum laporan dibuat, sempat hadir perwakilan dari organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Tabir Selatan ke kantor PT SAL. Mereka datang untuk mempertanyakan perkembangan kasus pengeroyokan yang menimpa tiga anggota mereka yang bekerja sebagai security perusahaan.
“Tadi ada perwakilan dari PSHT Cabang Tabir Selatan datang ke kantor untuk mempertanyakan tindak lanjut dari kasus pengeroyokan yang dialami anggota mereka,” ungkap CDAM PT SAL, Sudono.
Menurut Sudono, pihak PSHT meminta agar kasus ini diselesaikan melalui jalur hukum agar menjadi pelajaran bagi pihak-pihak yang melakukan pelanggaran. Ia juga menegaskan bahwa perusahaan mendukung langkah hukum demi menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kerja.
“Mereka meminta agar kasus ini dibawa ke proses hukum, karena sudah ada korban. Mereka juga meminta perusahaan membuat laporan ke polisi. Kami tentu mendukung, karena perhatian perusahaan terhadap komunitas SAD selama ini sudah besar, tapi tetap saja masih terjadi pelanggaran hukum,” ujarnya.
Sudono menambahkan, saat ini ia bersama tim perusahaan dan ketiga korban masih berada di Polres Sarolangun untuk membuat laporan resmi. “Saya masih di Polres Sarolangun untuk melaporkan perusakan pos satpam, pencurian buah sawit, dan pemukulan terhadap tiga anggota keamanan. Laporan dibuat oleh CDO kami,” tegasnya.***