MERANGIN,INFONEGERIJAMBI.COM – Berbagai elemen masyarakat Pamenang, terus bergerak. Protes pergantian Pj Bupati Merangin juga mengarah pada Dinasti Politik di Merangin.
Berbagai protes masyarakat Pamenang atas keterwakilan mereka, terus mewarnai lini massa media sosial.
Tak hanya itu, suara-suara protes terus berkumandang di seantero Pamenang. Baik dari tokoh-tokoh, lembaga adat, Pemuda hingga mahasiswa.
Kali ini, M Sunardi dari Mahasiswa Batin IX Ilir pada media ini. Ini tak habis pikir, bagaimana pergantian ini hanya menyisakan waktu 3 bulan?
“Pergantian Pj Bupati Merangin dalam waktu 3 bulan ini, apakah efektif ?,” katanya dengan kekecewaan berat.
Para mahasiswa, bilang Sunardi yang juga Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Agama Islam itu, sulit diterima akal sehat jika Pj Bupati Merangin sebelumnya, Mukti Said bekerja baik dan tidak terjerat masalah.
Namun karena diduga ada kepentingan politik tertentu, roda pemerintahan di Merangin jadi pertaruhan.
“Kami rasa ini suatu permainan politik yang halus. Inilah yang harus kita hilangkan di masa depan,” tegasnya.
Pun demikian, publik menyoroti tajam keterwakilan Pamenang yang seolah dihilangkan dari Merangin.
Jika di eksekutif demi politik, sementara legislatif demi dinasti.
Kekecewaan makin jadi, lantaran wakil Pamenang seharusnya menduduki pucuk pimpinan setelah meraih suara terbanyak, menjabat 2 periode dan menjabat pengurus partai.
“Baik secara akal sehat, dan atau pun secara dukungan, politik dinasti ini harus kita hilangkan,” katanya geram.
Sebelumnya, Wawan Angriawan, Ketua Mahasiswa Forum Batin IX Ilir, dan juga wakil Presiden BEM IAI SMQ Bangko juga mengecam keterwakilan ini.
“Kursi pimpinan DPRD kita dirugikan,” katanya.
“Kalau prioritas, bang Taufik SE sudah sepatutnya duduk sebagai Ketua di DPRD Merangin,” kecamnya.
Informasi yang dihimpun media ini, elemen masyarakat kini menghimpun kekuatan atas keterwakilan ini. Berbagai elemen, seperti tokoh, pemuda, hingga desa tengah menggalang tanda-tangan.***