Dandim 0416/Bungo Tebo Beri Motivasi Capaska 2025: Siapkan Mental Juang dan Fisik Prima Modus DO Palsu Rugikan PT KMB, Pelaku Ditangkap di Rejosari Polsek Sumay dan Forkopimcam Tanam Jagung Serentak Dukung Ketahanan Pangan Gubernur Al Haris Siap Maju Ketua KONI, Ketua KNPI Jambi: Jangan Cawe-Cawe! Tak Cuman Islamic Center 5 Proyek Multiyears Dinilai Bermasalah, Dewan Ini Berencana Lapor Temuannya ke KPK

Home / Merangin / Sorot

Jumat, 6 Juni 2025 - 13:23 WIB

Kisah Pilu PKL Bangko, Suami Sakit, Sekolah Anak Terancam

Eni Kusriani (47) PKL yang di tertibkan Pemda Merangin.  ( EM )

Eni Kusriani (47) PKL yang di tertibkan Pemda Merangin. ( EM )

MERANGIN – Penertiban PKL di Merangin menyisakan kesedihan bagi Eni Kusriani (47). Modal habis, Ia tak bisa berjualan dan harus berjuang menghidupi anak dan suaminya yang dalam perawatan.

 

Pada wartawan, Eni mengungkapkan nasibnya yang harus berjuang mengantikan suaminya yang telah sakit dalam setahun terakhir. Kondisinya makin memburuk, dan membutuhkan banyak biaya perawatan.

 

“Itu oksigennya, 75 ribu/tabung habis 3 jam,” kata Eni saat ditemui dirumahnya di Sungai Mas, Jumat (6/6/2025) sore.

 

Sang suami membutuhkan bantuan oksigen terutama pada malam hari. Sedangkan biaya obat, keluarganya terbantukan BPJS. Namun tetap saja Ia membutuhkan biaya perban, kain kasa hingga Pampers untuk sang suami yang berusia 52 tahun.

 

Terbayang, bagaimana perjuangan Eni untuk keluarganya ditengah kebutuhan pengobatan suami, namun di sisi lain, Ia tak lagi bisa berjualan.

 

“Posisinya kami kan kaki lima. Cuma modal papan 3-4 lembar, seng 10 keping, dibongkar tapi tidak bisa dipake lagi,” ceritanya.

BACA JUGA :  Yayasan ORIK Adakan Pameran e-craf Dalam Wujud Pameran Seni Rupa Presisi Tahun 2023 ” Dengan Tema “Adat, Budaya dan Lingkungan”

 

Sudahlah seperti itu, gerobak yang dimiliki Eni juga tidak bisa digunakan ditempat relokasi baru. Dimana Ia harus merubah gerobak 2 meter, menjadi 1,8 meter. Sementara etalase yang ada, sudah pecah.

 

“Diperkecilkan kita butuh modal. Bikin meja, tempat makan tidak ada,” ungkap Eni seraya menunjukkan lokasi baru yang disiapkan di los pasar bawah.

 

Ia membutuhkan biaya untuk kembali berjualan menghidupi keluarganya, Eni setidaknya butuh Rp 8 juta.

 

Duit segitu, untuk merombak gerobak, etalase dan modal dagang Rp 1 juta. Sementara kebutuhan lain, pembayaran di Koperindag Rp 1,1 juta/tahun.

 

“Untuk gerobak, untuk etalase. Etalase saya pecah itu didepan. Pecah waktu diusir-usir penertiban kemarin,” katanya.

 

Tak punya penghasilan lagi, anak ke 2 Eni nyaris putus sekolah. Ia bahkan tak lagi masuk ke sekolah hingga sang guru mendatangi mereka.

 

“Dari penertiban kemaren gak sekolah. Karena mau sekolah kan anak numpang temannya, butuh uang minyak juga. Uang sekolah juga ngak dibayar, nunggak 4 bulan,” katanya seraya menyebutkan tunggakan sekolah itu Rp 90/bulan.

BACA JUGA :  Penyaluran Dana BKBK 2024 Di Tunda, Gubernur Jambi Al Haris Minta Maaf

 

Beruntung pihak sekolah, SMKN 2 Merangin mendatangi keluarga ini. Sang anak diberi dispensasi terutama ujian akhir ini.

 

“Gak papa, ujian aja dulu Bu. Langsung anak tu sekolah. Nebeng dengan kawannya,” ungkap Eni menirukan ucapan sang guru.

 

Beban yang dipikul keluarga ini, semakin berat terutama setelah anak 1, Indri Liani (23). Indri yang juga berjualan, PKL di pasar bawah, harus kehilangan motor kesayangannya.

 

Ia tak mampu membayar angsuran motor Scoopy karena tak punya penghasilan lagi dari jualan minuman teh ringan.

 

“Nunggak 2 atau 3 bulan, dak punya uang lagi. Dari pada nama rusak, ya motornya dikembalikan. Sekarang kerjanya di rumah makan,” katanya pilu.

 

Ia berharap pemerintah memperhatikan nasib keluarganya. Eni ingin berjualan agar menafkahi keluarganya lagi.***

Share :

Baca Juga

Berita

Bocah 12 Tahun yang Hanyut di Sungai Merangin Desa Guguk Akhirnya Ditemukan

Daerah

Bupati Merangin Kunjungi Pasar Pamenang, Temukan Tumpukan Sampah Sudah Menahun

Berita

Residivis Narkoba Kembali Ditangkap, Ketahuan Edarkan Sabu di Merangin

Berita

H Mukti Tinjau Stand Merangin di Pameran STQH XXVII

Daerah

Menjelang Pemilu Serentak 2024, Ini Pesan Ketua Lembaga Adat Merangin

Berita

Komposisi DPRD Merangin Periode 2024 Berubah, Ini Hasil Sementara

Daerah

Kurang Dari 1X24 Jam, Pelaku Curanmor Berhasil Diciduk Tim Opsnal Sat Reskrim Polres Merangin

Berita

Bunda Paud Desa se-Kabupaten Merangin Dikukuhkan, Pj Bupati : Semoga Dapat Bersinergi dan Berkolaborasi Dengan Pemdes