TEBO – Dua orang ibu rumah tangga, Nopianti (46) dan Metri Dina Selpi Permata Sari (34), melaporkan dua warga Desa Teluk Lancang, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo, Jambi, ke Polsek VII Koto. Nopianti merupakan warga Desa Sipangkur, Kecamatan Tiumang, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, sementara Dina Selpi adalah warga Tanjung Pucuk, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo, Jambi. Mereka mengaku menjadi korban pengeroyokan oleh EN dan WU pada Jumat, 3 Januari 2025, sekitar pukul 17.00 WIB.
Insiden terjadi saat kedua korban sedang dalam perjalanan pulang menuju Nagari Sipangkur, Kecamatan Tiumang, Dharmasraya. Di tengah perjalanan, mereka dihadang oleh EN dan WU, yang kemudian terlibat cekcok mulut dengan korban. Cekcok tersebut berujung pada tindakan pemukulan oleh kedua pelaku terhadap Nopianti dan Dina Selpi.
Korban mengaku tidak mampu melawan saat kejadian berlangsung. Beruntung, pemukulan tersebut terhenti setelah beberapa warga yang kebetulan melintas segera melerai kejadian tersebut. Namun, kedua pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi tanpa meminta maaf atau memberikan penjelasan.
Merasa tidak terima atas tindakan tersebut, kedua korban mendatangi Polsek VII Koto pada Selasa, 7 Januari 2025, untuk melaporkan kejadian tersebut. Laporan resmi dibuat berdasarkan tindak pidana penganiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 KUHP.
Nopianti menjelaskan bahwa kejadian tersebut meninggalkan luka memar dan trauma psikologis. Sementara itu, Dina Selpi juga mengaku mengalami luka memar akibat pemukulan oleh para pelaku. Saat ini, kasus pengeroyokan ini dalam penanganan pihak kepolisian Polsek VII Koto.
Polisi masih menyelidiki motif di balik tindakan pengeroyokan tersebut. Korban berharap pihak berwajib dapat menangkap pelaku dan memberikan keadilan bagi mereka. Masyarakat sekitar juga mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh EN dan WU.
Kasus ini menyoroti pentingnya penanganan hukum yang tegas terhadap tindakan kekerasan. Kepolisian diharapkan dapat menangani kasus ini dengan cepat dan transparan. Korban juga mendapatkan dukungan dari keluarga dan warga sekitar yang prihatin dengan kejadian tersebut.
Sementara itu, polisi mengimbau masyarakat untuk melaporkan kejadian serupa agar tindakan kekerasan dapat diminimalisir di masa depan. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.
Dilansir dari PortalTebo.idÂ