Infonegerijambi.com, Kota Jambi – Akibat pembangunan proyek sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALD-T) yang dikerjakan mulai tahun 2020, sampai sekarang.
“Belum ada tanda – tanda, selesai”. Yang lebih aneh lagi, dilapangan, Tidak ada plang proyek terpasang, akibat proyek pembangunan ini.
Masyarakat dikawasan kecamatan Jambi Timur kota Jambi, ” masyarakat, sangat resah”. Akibat proyek tersebut. Apa lagi, jika dimusin hujan. Pengguna jasa jalan raya umum maupun pedagang (toko) yang berdagang didekat proyek tersebut Sangat terganggu.
Salah satu masyarakat, yang tinggal dikawasan kecamatan Jambi Timur. Mengatakan kepada media ini Anton (42 tahun), proyek ini. Sangat mengganggu aktivitas kami, coba lihat (Anton, sambil menunjuk jalan yang dikerjakan,red). Anton juga mengatakan. Jalan ini, sempit dan jika dimusin hujan licin dan bergelombang, jika dimusin hujan debu. Dulu pernah pengguna jasa jalan ini, terjatuh. Dijalan sempit ini, kasihan. Barang yang dibawaknya, berserakan. Untung bapak yang terjatuh tidak luka parah, hanya luka kecil. Kata Anton kepada media ini, dengan nada. Lantang.
Juga dikatakan masyarakat, yang tinggal dekat proyek tersebut. Yang tidak mau dituliskan namanya. Proyek ini membuat kami sangat sengsara, kami para pedagang kecil yang berjualan ditoko kecil. Daya beli masyarakat sangat kurang akibat proyek ini dan juga para malas untuk belanja kewarung kami, dikarenakan. Toko kami berdebut jika dimusin panas, becek jika dimusin hujan. Artinya membunuh ekonomi kami sebagai pedagang kecil. Kami memintak kepada kepada pemerintah kota Jambi dan pemerintah provinsi Jambi. Untuk bertindak tegas kepada plaksana proyek ini. (15/05/2024)
Ditambahkan lagi, para pedagang toko kecil yang berjualan didekat proyek tersebut. Proyek ini, tidak plang proyek untuk kami pengontrol siapa plaksana proyek dan siapa pengawas proyek. Seperti Mega proyek yang lain. Ada papan proyek, perusahaan plaksana proyek, konsultan pengawas, kalender kerja, nilai proyek. Ini tidak ada dilapangan, kemana kami untuk konsultasi. Jika dalam pandangan kami ada kejanggalan. Kata, beberapa masyarakat kepada media ini. Yang tak mau dituliskan namanya dengan nada kesal. (15/05/2024)
Ditempat terpisah. Leo Waldi, aktivis LSM Gerakan Anak Bangsa Peduli (GAB Peduli). Mengatakan kepada media ini. Pemerintah kota Jambi maupun pemerintah provinsi Jambi, harus turun kelapangan untuk mengecek proyek tersebut dikarenakan sudah “meresahkan masyarakat dan para Padang kecil yang tokonya dekat proyek tersebut. Ditambah Leo, proyek memakai jalan raya umum pemerintah kota Jambi dan jalan raya umum pemerintah provinsi Jambi dan juga jangan sampai ditinggalkan begitu saja, harus diperbaiki seperti semula. Jalan yang sudah dirusak akibat proyek, “takutnya nanti diperbaiki dengan anggaran APBD” (16/05/2024). Kata Leo Wandi. Mengakhiri komentarnya dengan nada mengharap. (NURPALAHUDIN)