JAMBI – Bila mendengar kata merinding apa yang akan terpikirkan? Merinding selalu dikaitkan dengan hal-hal mistis yang terjadi di sekitar seseorang.
Hal itu tidak bisa dikatakan salah, karena kata merinding dalam bahasa Inggris diketahui sebagai goosebumps. Goosebumps adalah serial cerita horor anak-anak populer yang diterbitkan tahun 1990-an.
Untuk itu, karena berkaitan dengan film horor memungkinkan banyak orang mengasosiasikan rasa merinding dengan ketakutan dan kengerian. Namun, goose yang dimaksud tampaknya lebih mengarah kepada angsa.
Seperti dikutip dari laman Harvard Medical School, Dr Robert H. Shmerling merinding tak hanya berkaitan dengan horor dan memiliki istilah medis yakni cutis anserine (cutis artinya kulit dan anser artinya angsa).
Istilah medis lainnya untuk merinding adalah horipilasi, piloereksi, atau refleks pilomotor.
Masing-masing istilah ini menjelaskan tentang sebuah perubahan sementara pada kulit dari halus menjadi bergelombang seperti kulit angsa. Itulah mengapa ada kata goose dalam bahasa Inggris merinding.
Namun tak hanya dingin, ada gejala lain yang menyebabkan seseorang bisa merinding. Begini penjelasannya.
Pengertian Merinding
Merinding adalah reaksi yang tidak disengaja dari sistem saraf simpati yang mengontrol respon otot-otot kulit. Ketika seseorang merinding, otot-otot kecil di kulit akan tertekuk sehingga membuat folikel rambut sedikit terangkat dan membuat kita bisa melihat bulu tangan berdiri.
Namun, tak hanya manusia yang bisa merasakan proses merinding. Hewan yang terancam juga memiliki reaksi serupa.
Hal ini mampu membuat hewan itu tampak lebih besar dan berbahaya. Sebagai contoh terjadi pada landak yang menggembungkan duri di tubuhnya ketika merasakan bahaya. Karena melihat itu, musuh yang awalnya mengancam akan berpikir dua kali sebelum akhirnya menyerang.
Para peneliti melakukan penelitian lebih jauh tentang merinding dan hubungannya dengan regenerasi rambut dan folikel rambut. Seperti dikutip dari laman Live Science, penelitian itu diterbitkan dalam jurnal Cell tahun 2020.
Penelitian menggunakan tikus tepatnya kulit tikus dan mengambil saraf yang membungkus pili arrector (otot kecil yang berada di bawah folikel rambut) sebagai objek penelitiannya.
Mereka menggunakan teknik pencitraan yang disebut dengan mikroskop elektron dan menemukan bahwa ada saraf yang terhubung ke otot kecil di kulit yang menyebabkan seseorang bisa merinding.
Saraf ini ternyata juga ditemukan terhubung ke sel induk folikel rambut (sel yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan rambut). Jadi, para peneliti menyebutkan ada kemungkinan hewan menumbuhkan lebih banyak bulu sebagai respon terhadap merinding dan dingin.
Jadi jika kulit mendapatkan rangsangan dingin, saraf akan memberitahu otot-otot kecil di kulit untuk berkontraksi dan menyebabkan merinding. Selain itu, saraf yang sama akan mengaktifkan sel induk folikel rambut untuk merangsang pertumbuhan rambut baru.
Manfaat Merinding
Untuk manusia, merinding pada dasarnya dapat membuat tubuh merasa hangat ketika terpapar udara dingin.
Proses menghangat itu berhubungan dengan tiga faktor seperti adanya kontraksi otot di kulit yang menghasilkan panas, folikel rambut yang terangkat sehingga pori-pori kulit menutup, dan bulu yang berdiri sehingga menjebak lapisan udara dan menahan panas tubuh.
Sayangnya merinding tampaknya lebih efektif kepada hewan dibanding manusia. Bahkan disebutkan merinding menjadi salah satu sisa dari evolusi nenek moyang kita yang tidak memiliki tujuan yang cukup penting.
Namun bagi hewan, merinding bisa menjadi kemampuan untuk menumbuhkan bulu tubuh yang sangat berguna. terutama bagi mamalia yang berbulu panjang.
Hal ini disebut dengan piloreaction atau proses mengembangkan bulu dan membentuk lapisan isolasi yang tebal untuk melindunginya dari elemen luar. Proses ini sama seperti apa yang terjadi pada landak yang sebelumnya telah dijelaskan di atas.
Ketika merinding, sel induk folikel rambut pada hewan dapat dijelaskan sebagai respons jangka panjang terhadap dingin. Dengan demikian, hewan yang memiliki bulu tebal memiliki keuntungan untuk tetap hangat terlebih bila tinggal di daerah yang dingin.
Merinding: Lebih dari sekedar kedinginan
Seperti yang disebutkan sebelumnya, merinding sering terjadi saat kedinginan. Situasi ini juga bisa terjadi dalam kondisi tidak menyenangkan seperti merasa takut. Namun, ternyata merinding tak hanya sekedar itu.
Pilorum arrectores atau pili arrector (otot kecil yang berada di bawah folikel rambut) yang terhubung ke sistem saraf simpatik berhubungan dengan banyak hal lainnya. Termasuk motivasi, gairah, dan emosi.
Jadi, ada beberapa rangsangan lain yang dapat menyebabkan merinding selain dingin dan rasa takut seperti merasa terharu, perasaan kagum, kebanggaan, hingga kegembiraan.
Namun, merinding juga bisa menjadi tanda gangguan kejang yang disebut dengan epilepsi lobus temporal, gangguan sistem saraf simpatik, atau gangguan otak lainnya. Meski begitu, hal ini jarang terjadi.
Kesimpulannya, manusia bisa merinding pada dasarnya karena kedinginan. Namun, penemuan baru saat ini menjelaskan ada hubungan antara merinding dengan pertumbuhan rambut.
Dengan penelitian lebih lanjut, mungkin banyak pemahaman yang lebih baik tentang merinding. Seperti penemuan cara baru untuk melawan kebotakan atau meningkatkan penyembuhan jaringan tubuh lainnya.(Sumber detikNews)