Satresnarkoba Polres Tebo Ungkap Kasus Penyalahgunaan Narkotika Jenis Sabu di Tebo Ilir Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FH UNJA Bily-Irpan Beragam Seirama siap Untuk Berjalan Bersama! Heboh Jangkat, Eh Diam-diam Alat Berat Masuk Kawasan Konservasi di Nalo Dandim 0416/Bungo Tebo Apresiasi Babinsa Berprestasi dalam Program Bangga Kencana Iman Tewas Usai Dituduh Curi Sawit, Warga dan Keluarga Beri Keterangan Berbeda

Home / Batanghari

Rabu, 6 November 2024 - 14:27 WIB

Miris! Anak Yatim Dan Cacat Pisik Di Desa Peninjauan Tak Perna Tersentuh Bantuan Dari Pemerintah

BATANGHARI, INFONEGERIJAMBI.COM – Sangat tragis kisah pilu yang di alami seorang anak yatim dan cacat fisik yang akrab disapa Afdhal Bin Hasan Asari umur lebih kurang 6 tahun 8 bulan RT 08 Desa Peninjauan kecamatan Maro Sebo Ulu kabupaten Batanghari,tidak perna mendapat bantuan baik dari pemerintah pusat, Pemerintah provinsi, kabupaten, maupun pemerintah Desa.

 

Parahnya lagi,Anak laki-laki Atas Nama Afdhal Abid Alpdhil ini meskipun anak yatim,dan cacat fisik namun tidak perna di memasukan ke dalam daftar sebagai penerima batuan berupa apapun dari pemetintah desa peninjauan.

 

Anak laki-laki Bernama Afdhal Abid Alpdhil anak yatim dan cacat fisik yang tinggal bersama Ayahnya peerihal tersebut diketahui media ini ketika menyambangi kediaman Ayahnya Afdhal pada selasa (6/11/2024).

 

Sejak kecil, putra dari bua hati Hasan Asari dengan Siti hajir (Alm) ini menjalani kehidupan yang serba kekurangan. Karena dari usia 1 tahun ibunya meninggal dunia. Sementara ayah tercintanya untuk menafkahi Afdhal tidak mencukupi.

BACA JUGA :  PT SGN Ancam Wartawan, Ketua IWO Jambi : Bentuk Menghalangi Tugas Jurnalistik

 

Saat dikonfirmasi Asari orangtuanya,Afdhal bersama dua orang kakaknya saat ini tinggal bersama Ayahnya,Melihat kondisi kehidupan keluarganya, setelah di telusuri media ini keluarganya membenarkan bahwa Afdhal anak laki-laki yatim,dan cacat fisik itu tidak pernah tersentuh batuan apapun dari pemerintah.

 

”Apakah itu bantuan sosial (Bansos) berupa uang atau pakaian.Apalagi bantuan yang namanya PKH BLT-DD, kami tidak perna di berikan oleh pemrintah desa.,” ujar Asari Ayah Afdhal dengan nada sedih kepada media ini.

 

Keluarga Afdhal berharap baik pemerintah pusat, Provinsi, maupun daerah dan pemeritah desa, agar kiranya memperjuangkan anak yatim, yang cacat fisiknya ini supaya di berikan haknya. Karena bantuan dari pemerintah itu jika memang di salurkan sesuai persedur, seperti keluarganya termasuk miskin ini, berhak mendapat bantuan tersebut.

BACA JUGA :  Lakukan Pengembangan Perkara Narkoba, Tim Macan Sat Narkoba Polres Merangin Juga Menangkap Pelaku Curanmor

 

“Kalau Anak saya ini mendapatkan batuan, sangat terbantu sekali. Paling tidak bisa untuk beli kebutuhannya,” jelas As,ari Ayahnya Afddhal.

 

Sementara itu Kades Desa Peninjauan, Aldian S, com,saat dikonfirmasi untuk dimintai keterangannya soal kenapa Afdhal anak yatim yang cacat fisik ini tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah Desa ia,mengaku tidak tau sebenarnya itu RT nya yang harus mengetahuinya

 

“Terimakasih bang, ini sebagai masukan untuk saya insyaallah ini akan kita usahakan.”ungkapnya kades

 

Terkait dengan hal tersebut kami berharap kepada pemerintah Desa dan pemerintah kabupaten Batanghari, terutama dinas Terkait agar supaya lebih jeli lagi untuk memberikan bantuan kepada masyarakat miskin, jangan sampai bantuan tersebut kurang tepat sasaran. ***

Share :

Baca Juga

Batanghari

Seorang Ibu di Tebo Melahirkan Bayi Kembar Empat di RS Mitra Medika Batanghari

Batanghari

Kecelakaan Tragis Melibatkan Anak SD di Batang Hari

Batanghari

Nama-nama Calon Anggota KPU Batanghari Lulus Seleksi Tertulis dan Psikologi

Batanghari

Safari Politik Di Tiga Kabupaten, Romi Hariyanto Di Sajikan Kuliner Khas Daerah Mersam

Batanghari

Sukses Gelar Yudisium Ke VII Tahun 2024, Rektor UNISBA : Jangan Berpuas Diri Dengan Capaian Saat ini

Batanghari

Geger..!!! Penemuan Mayat Pria di Sengkati Kecil

Batanghari

Misteri Pembunuhan Terhadap Nasifa Belum Terungkap Keluarga Minta Polda Jambi Bentuk Tim Khusus

Batanghari

Penahanan Dua Oknum Wartawan Melebihi 60 Hari, Keluarga Pertanyakan Kejelasan Proses Hukum