Wakil Bupati Tebo Nazar Efendi, SE, MSi Pimpin Rakor Virtual Pengendalian Inflasi 2025 Babinsa Koramil 420-04/Sarolangun Dampingi Petani Cabai dalam Mendukung Ketahanan Pangan Tokoh Pemuda Jambi Bungatan SE, ME Apresiasi Ketua Umum BAPERA atas Aksi Kedermawanan Pererat Silaturahmi, Ponpes Darul Istiqomatuddin Mu’arrif Gelar Buka Puasa Bersama Satresnarkoba Polres Tebo Ungkap Kasus Peredaran Narkotika, Dua Pelaku Diamankan

Home / Tanjab Timur

Senin, 16 Desember 2024 - 20:31 WIB

Pembangunan Jalan Usaha Tani di Desa Rantau Makmur Diduga Bermasalah

BERITA TANJAB TIMUR – Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) di Desa Rantau Makmur, RT 01 Dusun 2 SK10, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, menuai sorotan. Proyek ini diduga dikerjakan asal-asalan tanpa papan informasi yang menjelaskan anggaran atau sumber dana, sehingga menimbulkan dugaan adanya indikasi penyelewengan.

 

Warga setempat mengungkapkan bahwa selama proses pembangunan, kualitas pengerjaan tampak rendah, salah satunya terlihat dari tidak digunakannya mesin molen sebagai alat pencampur beton. “Jalan ini baru dibangun sekitar tiga bulan lalu saat musim panen cabai. Tapi kami tidak pernah melihat mesin molen digunakan oleh pekerja,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya kepada media, Senin (16/12/2024).

 

Saat dimintai klarifikasi melalui aplikasi WhatsApp, Kepala Desa Rantau Makmur, Murgianto, justru mengaku tidak mengetahui detail proyek tersebut. “Sepertinya itu dari Perkim (Kabupaten Tanjung Jabung Timur), saya pun tidak tahu siapa yang mengerjakannya. Panjangnya berapa juga saya tidak tahu. Konfirmasi saja ke Pak Sugeng,” jelasnya.

BACA JUGA :  Kakanwil Ditjenpas Jambi, Hidayat, Lakukan Monitoring Perkebunan Lapas Kelas IIB Muara Tebo

 

Sugeng, perwakilan dari Gabungan Kelompok Tani yang disebut oleh Kades, juga mengungkapkan ketidaktahuan terkait sumber dana pembangunan. “Sepertinya itu dana dari pusat (APBN), yang mengerjakan bukan orang sini. Mereka kerja malam-malam, dan panjangnya sekitar 400 meter. Warga sini tidak ada yang mau ikut karena bayarannya murah,” ungkap Sugeng.

 

Minimnya pengawasan dari instansi terkait menjadi sorotan utama dalam kasus ini. Beton yang seharusnya kokoh kini sudah mulai retak, meskipun baru selesai dibangun beberapa bulan lalu. Kondisi ini diduga akibat pengerjaan yang tidak memenuhi standar, baik dari segi alat maupun material.

BACA JUGA :  Soal Impor Pakaian Bekas, Kapolri: Jika Ada Penyelundupan Tindak Tegas

 

Selain itu, kurangnya koordinasi antara pemerintah desa dengan pihak pelaksana proyek turut mempersulit masyarakat untuk mengetahui sumber dana dan pihak yang bertanggung jawab atas pembangunan tersebut. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa proyek ini tidak transparan dan dikerjakan tanpa pengawasan memadai.

 

Kasus ini menjadi contoh nyata pentingnya transparansi dalam pelaksanaan proyek publik. Tanpa pengawasan yang baik, kualitas pembangunan rentan bermasalah, yang akhirnya merugikan masyarakat sebagai pengguna utama infrastruktur. Pemerintah diharapkan segera turun tangan untuk mengevaluasi dan menyelesaikan persoalan ini.

Salaming

Share :

Baca Juga

Berita

Breaking News, PKS Resmi Usung Dilla Hich – MT

Tanjab Timur

Terkait Ram Sawit Tanjab Timur Ini Penjelasan Kadis Perizinan

Daerah

Memasuki Bulan Puasa Warga Nipah Panjang Keluhkan sulitnya Mendapatkan Gas Subsidi

Berita

Menjelang Hari Bakti Adhyaksa ke 64 Tim Penyidik Cabjari Nipah Panjang Tetapkan 4 orang tersangka Kasus Korupsi Pembangunan Gedung MAN 2 Tanjabtim

Tanjab Timur

Dilla – Muslimin Dipercaya Sukses Asal Menerapkan Gaya dan Strategi Membangun Abdullah Hich

Politik

Sebelum Debat Terbuka Pasangan Dilla- Muslimin Tanja Baca Doa Bersama Di Posko Tim Pemenangan

MTQ

Romi Hariyanto Minta Kafilah Tanjabtim Berlomba Tanpa Beban

Politik

Edi Purwanto: Mari Bersam – Menangkan Dilla – Muslimin Dipilkada Tanjab Timur