BERITA MERANGIN – Heboh kabar dugaan hubungan terlarang antara dua oknum guru di Kabupaten Merangin, Jambi, mendapat perhatian serius dari Pj Bupati Merangin, Jangcik Mohza. Merespons isu ini, pada Senin malam (9/12/2024), Jangcik memanggil Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Merangin, Herizor, untuk meminta penjelasan terkait permasalahan tersebut.
Pada hari sebelumnya, Senin siang hingga sore, Herizor telah memanggil kedua oknum guru, AGS dan HD, untuk dimintai klarifikasi. Pemanggilan tersebut bertujuan menggali fakta lebih dalam mengenai dugaan hubungan di luar norma yang mencoreng dunia pendidikan di Merangin.
Dalam keterangannya kepada media pada Selasa (10/12/2024), Jangcik Mohza membenarkan bahwa dirinya telah memanggil Plt Kadisdikbud terkait kasus tersebut. “Sebagai kepala daerah, setelah membaca berita ini, saya merasa perlu mendapatkan informasi langsung untuk memastikan langkah penanganannya,” ujar Jangcik usai rapat persiapan perayaan HUT Merangin.
Jangcik menegaskan bahwa dirinya akan mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Ia juga memastikan bahwa segala tindakan akan dilakukan sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Kalau ada dugaan yang terbukti sesuai pemberitaan, kita akan ambil tindakan tegas sesuai aturan,” tambahnya.
Sementara itu, Herizor menyatakan bahwa pihaknya terus mendalami kasus tersebut. Pada Rabu (11/12/2024), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memanggil kembali pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Proses investigasi ini dilakukan dengan hati-hati agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Kasus ini memicu reaksi masyarakat Merangin, khususnya di kalangan tenaga pendidik, yang merasa citra dunia pendidikan tercoreng akibat dugaan skandal tersebut. Banyak yang mendesak agar pemerintah daerah bertindak tegas untuk menjaga integritas institusi pendidikan.
Dinas Pendidikan menekankan pentingnya profesionalisme guru sebagai pendidik dan teladan di tengah masyarakat. “Kami berkomitmen menjaga etika profesi di lingkungan pendidikan dan tidak mentolerir tindakan yang melanggar norma maupun aturan,” ujar Herizor dalam pernyataannya.
Jangcik Mohza juga menegaskan bahwa integritas dan disiplin dalam dunia pendidikan adalah hal yang tidak bisa ditawar. Ia berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk menjaga marwah profesi pendidik.
Proses penyelidikan akan terus berjalan hingga fakta-fakta yang jelas ditemukan. Pihak Pemkab Merangin memastikan akan mengumumkan hasilnya secara transparan kepada masyarakat. Langkah ini diambil untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Merangin.
Kasus dugaan hubungan terlarang antara dua oknum guru ini tidak hanya menjadi ujian bagi dunia pendidikan Merangin, tetapi juga menjadi tantangan bagi pemerintah daerah untuk menjaga etika dan moralitas para pendidik di wilayahnya.