Oleh : Nabila Putri, Dea Novriani, Natasya Maharani, Mawar Afrianti, Fatonah, S.S.,M.I.Kom
Melihat kembali mengenai transformasi perkembangan ekonomi di negara Thailand, bermula pada tahun 1980 an Thailand telah mengalami perkembangan ekonomi yang signifikan dimana pada awalnya Thailand merupakan sebuah negara yang berbasis pertanian kemudian berubah menjadi kekuatan industri terkemuka di Asia Tenggara.
Di tahun 1997 terjadi sebuah insiden yang mengalami krisis ekonomi besar dimana hal ini bermula dari negara Thailand, tetapi insiden ini tidak hanya ditimbulkan oleh negara Thailand tetapi mencakup pada 3 (Tiga) negara lainnya.
Insiden ini dikenal dengan nama Krisis Tom Yum Goong atau krisis keuangan yang terjadi di Asia Tenggara, penyebab utamanya adalah pada saat itu negara Thailand terpaksa melakukan perkembangan nilai mata uang mereka karena minimnya valuta asing sehingga negara ini harus menanggung beban hutang luar negeri yang sangat besar.
Krisis ini menyebar dan mengakibatkan menurunnya nilai mata uang di negara lain di Asia Tenggara, akibat dari krisis ini menimbulkan beberapa respon regional terhadap krisis yang telah terjadi.
Selanjutnya membahas perkembangan ekonomi negara Thailand, mereka telah memposisikan diri sebagai jembatan ekonomi antara negara-negara Indochina dengan membangun infrastruktur yang modern, sistem perbankan serta jaringan logistik yang ekstensif sehingga Thailand menjadi pusat aktivitas ekonomi regional.
Dengan ini menjadikan negara-negara tetangga dapat mengakses pasar-pasar internasional melalui Thailand, walaupun setelahnya perkembangan ekonomi negara Thailand mengalami kemajuan yang pesat tidak dapat dihindari bahwa negara ini tetap mengalami tantangan sehingga negara Thailand harus memikirkan kembali cara mempertahankan stabilitas negara nya.
Tetapi transformasi ekonomi negara Thailand tetap menjadi faktor penting dalam membangun regional di Indochina, selain itu Thailand juga berperan penting dalam memfasilitasi mengenai dialog ekonomi regional dan mendorong pendekatan kolaboratif untuk membangun perekembangan sebuah kawasan. Sehingga kedepannya, proses kerja sama regional di Indochina sangat bergantung pada negara Thailand dan negara-negara tetannga, agar pengelolaan terhadap tantangan dalam perkembangan ekonomi regional ini dapat dipastikan membawa sebuah manfaat pertumbuhan ekonomi.
Dapat di distribusikan secara merata, bahwa hal ini membuat pendekataan yang inklusif sehingga dapat memastikan bahwa transformasi eknomi Thailand sehingga menciptakan kekuatan yang positif, hal ini juga berpotensu pada perkembangan pembangunan seluruh kawasan Indochina.
• Penulis Nabila Putri, Dea Novriani, Mawar Afrianti, Natasya Maharani adalah Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Jambi dan Fatonah, S.S., M.I.Kom adalah Dosen Ilu Sejarah Universitas Jambi.