Tanjab Timur, INFONEGERIJAMBI.COM – Ketenangan warga Kabupaten Tanjung Jabung Timur menghadapi Pilkada damai tiba – tiba terusik. Sejumlah rekaman video yang menampilkan Ketua Baznas Provinsi Jambi, Hasan Basri, viral. Hasan diduga sengaja memprovokasi warga agar memilih Zumi Laza.
Dalam video singkat itu Hasan Basri diduga sengaja memprovokasi warga Tanjabtim. Suaranya keras, menggelegar. Hasan bahkan diduga sengaja berupaya menyudutkan H Abdullah Hich dengan kalimat yang merendahkan.
Dalam video itu Hasan terlihat emosi dan menggebu. Ia mengatakan bahwa Bapak Pembangunan Tanjabtim adalah Zulkifli Nurdin, ayah Zumi Laza. Bukan Abdullah Hich yang selama ini disebut masyarakat sebagai Bapak Pembangunan Tanjabtim. Bahkan dengan wajah tegang Hasan Basri menyebut yang menjadikan Abdullah Hich sebagai bupati adalah Zulkifli Nurdin.
“Saya pertanggungjawabkan dunia akhirat,” kata Hasan Basri. Ia berusaha meyakinkan masyarajat yang hadir di acara itu. Terlihat Zumi Zola ikut hadir dalam video.
Tak hanya itu, Hasan juga mengatakan bahwa ZN lah yang membangun jembatan Muarasabak dan jembatan Berbak. Seolah ia ingin meniadakan peran Abdullah Hich sebagai bupati Tanjabtim dua periode.
Jelas sekali bahwa Hasan Basri mengkampanyekan Zumi Laza. Melihat video tersebut diduga acara itu berlangsung di sebuah Masjid di Kecamatan Nipahpanjang.
Warga tak mempersoalkan keberpihakan Hasan Basri, namun warga menyayangkan mengapa ia membuat pernyataan seolah – olah membandingkan almarhum ZN dengan Abdullah Hich.
“Sungguh disayangkan seorang yang katanya mubaligh malah terkesan memprovokasi. Kami di Tanjabtim ini damai – damai saja, kok beliau memanas – manasi. Padahal Pak ZN dan Pak Hich itu sama – sama orang tua kami di Tanjabtim ini,” kata Akmal, salah warga yang mengaku resah dengan video tersebut.
Direktur Media Center Dilla Hich – Muslimin Tanja, Rustam Hasanuddin ikut angkat bicara. Kepada sejumlah media Rustam menyebut bahwa apa yang disampaikan Hasan Basri dalam video itu memang tak elok.
Rustam juga mempertanyakan apa yang dimaksud Hasan Basri dalam video tersebut. Rustam menjelaskan bahwa Abdullah Hich tak pernah meminta disebut sebagai Bapak Pembangunan Tanjabtim. “ Setahu saya Pak Abdullah Hich tidak pernah minta dibilang sebagai Bapak Pembangunan, beliau bekerja ikhlas dan tulus memajukan Tanjabtim ini, soal klaim Hasan bahwa jembatan Muarsabak itu bukan Abdullah Hich yang membangun ya silahkan saja, sejarah mencatat apa yang kita perbuat hari ini termasuk perjalanan di masa lalu,” beber Rustam.
Rustam menyayangkan Hasan yang mantan anggota dewan Tanjabtim mempersoalkan narasi atau gimick media sosial. Seharusnya Hasan bisa lebih bijak dalam mengungkap apa yang ia pikirkan. “Sebagai seorang pejabat beliau harusnya bisa lebih bijak agar pikada ini damai dan bukan malah terkesan memprovokasi,” harap Rustam.
“Jangan lupa semua orang bisa bicara, bagaimana jika ada pula kelompok lain yang mengulik soal beliau ? Kan bisa repot, saya juga saksi sejarah, kalo saya ikut bicara misalnya soal dokumen administrasi seperti ijazah misalnya, kan jadi panjang. Tapi ya sudahlah, kita abaikan saja provokasi – provokasi, kita wujudkan pikada damai dan riang gembira,” senyum Rustam.
(TIM)