MERANGIN – Tingginya angka penderita pasien Hemodialisa (cuci darah) di Merangin, Tak sebanding dengan peralatan yang ada di rumah sakit daerah kolonel Abun Jani Bangko, dari data yang ada jumlah alat untuk pasien HD hanya enam unit, sementara itu jumlah pasien HD yang baru bisa tertangani 19 pasien,Dan yang antri berjumlah 45 orang.
Dengan kondisi minimnya jumlah peralatan untuk penanganan pasien HD,Tidak sebanding dengan jumlah antrian pasien,hal ini membuat banyak pasien HD mengeluhkan nasib mereka, Apalagi rata rata pasien HD lebih banyak berlayar belakang kurang mampu dan hanya memiliki BPJS kesehatan, Jika harus mengeluarkan biaya tambahan setiap minggunya,mereka banyak tidak mampu dan lebih pasrah dengan keadaan.
Seperti yang di keluhkan oleh Riswan warga kecamatan Pamenang selatan, Terpaksa harus menunggu antrian di RSD , padahal kondisinya sudah semakin drop, jika harus melakukan perobatan ke luar daerah,dirinya harus mengeluarkan biaya lebih besar.
” Kondisi saya makin drop, padahal saya harus cuci darah seminggu dua kali, dan sudah pasti sekali jalan berobat ke RSUD muara Bungo, biayanya lebih mahal , Di Merangin saya masuk daptar antrian nomor 33 entah kapan bisa berobat di RSD Bangko ” ungkap Riswan (10/4).
Sementara itu dengan mahalnya biaya untuk perjalanan ke muara Bungo,Riswan sudah pernah berkirim surat kepada bupati Merangin, meminta agar dirinya bisa di rawat di RSD Bangko, tetapi belum ada respon.
” Saya pernah berkirim surat kepada Bupati merangin, Memohon agar saya bisa di rawat di RSD Bangko, agar tidak menguras biaya,tetapi belum ada responnya” ungkap Riswan.
Bahkan dirinya pernah menemui sekda Merangin Fajarman, Namun jawaban atas kesulitannya, hanya di jawab bahwa peralatan untuk pasien HD ijinnya belum keluar.
” Sudah saya temui juga sekda, dan saya sampaikan keluhannya, tapi di bilang peralatan untuk pasien HD belum keliatan ijinnya, jika pemerintah tidak memikirkan pelayanan kesehatan masyarakatnya, apa harus ada pasien HD yang mati baru keluar ijinnya ” keluhnya.
Terpisah Iwan Kurniawan Dirut RSD kolonel Abun Jani, Mengatakan bahwa sejauh ini RSD hanya memiliki alat untuk pasien HD hanya enam unit saja.
” Kita baru ada enam alat, itupun baru bisa melayani 19 pasien, dan sampai saat ini yang sudah antri sudah ada 46 orang dari Merangin, kita tidak bisa berbuat banyak, sebab untuk membeli satu unit alat HD lebih dari 300 juta, Semoga saja pemerintah daerah bisa sama sama mencarikan solusinya agar masyarakat kita bisa berobat di sini” jelas Iwan.
Sementara itu Bupati merangin M syukur, saat di konfirmasi mengatakan bahwa, pemerintah daerah akan berupaya melengkapi alat kesehatan di RSD.
” Kita akan coba melengkapi alkes di RSD agar masyarakat bisa berobat di sini, Kasihan jika banyak pasien HD dari Merangin yang berobat keluar merangin, semoga ini bisa segera terwujud ” Tegas Bupati.***