” Ku Tunggu Engkau di Jabal Rahmah ”
Oleh Alhendra Dy.
Api neraka membakar darah mendidih membuncah sumpah serapah memaki tiap pokok benci yang engkau hidangkan ke altar sakral tempat di mana Tuhan turun menjemput janji,
Semerbak taman surga
berpelataran cinta
bermahligai kasih
tak sanggup menggerakan hati
untuk memuja mengucap syukur
dari bibir yang dulu ranum,
Lantas,
Tanah jadi gersang
kering retak.
Lantas,
Langit hitam
Riuh berkabut.
Lantas,
Laut biru
Berubah merah.
Lantas…
Tuhan murka
Kita pun di campakan !.
Terpisah jauh tak tau rimba
Aku kehulu engkau menghilir
Di aku kita menjadi raja
Hati buta
Hati batu.
Kini,
Sesal di sulam cerita lusuh
Berkali mimpi pupus
terpotong malam terbelah
gigiti bibir hingga putih
Lantas rinai tumpah satu satu membasahi jalan kenang
Catatan yang tak kan rampung,
tak akan pernah.
Tuhan,
Sempurnakan hukuman hingga Engkau puas
Kuras habis airmata hingga berdarah
Sekuat kejantananku
lantakanlah.
Kelak,
Bila aku tak lagi kuasa melafaz doa
Berarti hati telah mati
Bila tak lagi sanggup menghirup harap
Berarti mati.
Dan sampaikan salamku kepadanya
“aku tunggu engkau di jabal rahmah”