Pemkab Tebo Luncurkan Semangka Tebo dan Lentera Desa, Perusahaan Salurkan CSR untuk Pekerja Rentan Dukung Program Semangka, Perumda Tirta Muaro Komitmen Sejahterakan Pekerja Mahasiswa Kukerta dan Ibu PKK Desa Mengupeh Tanam 60 Jenis Tanaman Herbal di Depan Kantor Desa IAI Tebo Siap Gelar PBAK 2025/2026, Usung Tema Cerdas dan Madani Berlandaskan Iman WALHI Desak PT SAL Segera Selesaikan Konflik dengan Suku Anak Dalam di Tebo

Home / DPRD / Kota Jambi

Selasa, 4 Februari 2025 - 20:48 WIB

Angkutan Batubara Jalur Sungai Masih Ditemukan Beroperasi, Ansori : Ansori Minta PPTB Menertibkan Sesuai yang Disepakati

Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Ansori

Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Ansori

JAMBI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi telah menyepakati penghentian sementara angkutan batubara melalui jalur sungai setelah insiden kapal tongkang menabrak tiang Jembatan Tembesi beberapa waktu lalu. Namun, pada Selasa (4/2/2025), masih ditemukan kapal tongkang batubara bertuliskan Teratai 14 beroperasi di Sungai Batanghari, tepatnya di wilayah Mersam, Kabupaten Batanghari.

 

Keberadaan kapal tongkang yang masih beroperasi ini menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Ansori. Ia menyayangkan masih adanya aktivitas angkutan batubara di jalur sungai meskipun telah disepakati untuk diberhentikan sementara.

 

“Kita sudah sepakat dengan Pemprov Jambi bahwa angkutan batubara lewat jalur sungai dihentikan sementara. Namun, masih ada yang beroperasi. Ini menunjukkan ketidakpatuhan dari para pengusaha,” ujar Ansori dengan nada tegas.

 

Ia meminta kepada seluruh pengusaha tambang dan pengelola kapal tongkang, khususnya yang tergabung dalam Perkumpulan Pengusaha Tambang Batubara (PPTB) Jambi, untuk mematuhi aturan yang telah disepakati. Menurutnya, jika masih ada pelanggaran, maka langkah tegas akan diambil terhadap mereka.

 

“Kita minta kepada pengusaha tambang, pengusaha tongkang batubara, khususnya pengurus PPTB Jambi untuk menertibkan sesuai dengan kesepakatan. Jika mereka masih membandel, kita tidak akan segan untuk merekomendasikan pencabutan izin usahanya,” tegas Ansori.

BACA JUGA :  Di duga Seorang Pria, Bergaya Preman Intimidasi Wartawan yang hendak mengambil Liputan

 

Ia juga mengingatkan bahwa kebijakan penghentian sementara ini dilakukan demi kepentingan bersama, terutama keselamatan masyarakat dan infrastruktur. “Bayangkan jika jembatan ambruk, siapa yang dirugikan? Pengusaha harus memahami ini dan jangan hanya memikirkan keuntungan semata,” tambahnya.

 

Sebelumnya, Pemprov Jambi secara resmi mengumumkan penghentian sementara angkutan batubara melalui jalur sungai sejak awal pekan ini. Keputusan tersebut diambil setelah kapal tongkang menabrak tiang penyanggah jembatan Tembesi, yang dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan dan merusak infrastruktur.

 

Penghentian sementara ini dikonfirmasi oleh Asisten II Setda Provinsi Jambi sekaligus anggota Satgas Wasgakkum Batubara, Johansyah. Ia menyatakan bahwa penghentian ini telah disepakati oleh berbagai pihak terkait, termasuk BPJN IV Jambi, Dishub, BPTD, PPTB, dan unsur Forkopimda.

 

“Iya, semua aktivitas angkutan batubara melalui jalur sungai diberhentikan. Ini berlaku untuk seluruh daerah penghasil batubara, mulai dari Koto Boyo hingga pelabuhan di Tenam, Kabupaten Batanghari,” jelas Johansyah.

BACA JUGA :  Romi-Sudirman turut hadir dalam acara pelantikan tim pemenangan Di Ratu Convention Center (RCC)

 

Lebih lanjut, Johansyah menegaskan bahwa keputusan ini tidak hanya bertujuan untuk mencegah insiden serupa, tetapi juga sebagai langkah evaluasi terhadap sistem transportasi batubara di Jambi. “Kami ingin memastikan bahwa semua pihak mematuhi aturan dan tidak ada lagi kejadian yang membahayakan infrastruktur serta masyarakat,” katanya.

 

Meski keputusan penghentian sementara telah dibuat, kenyataan di lapangan menunjukkan masih adanya aktivitas angkutan batubara melalui jalur sungai. Hal ini menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah dan aparat penegak hukum.

 

Masyarakat pun berharap agar kebijakan yang telah dibuat dapat ditegakkan dengan tegas. “Jangan sampai ada yang bermain di belakang layar. Jika sudah dilarang, maka harus dipatuhi oleh semua pihak,” ujar salah satu warga Batanghari yang khawatir dengan kondisi jembatan.

 

DPRD Jambi dan Pemprov diharapkan dapat segera mengambil langkah tegas terhadap pelanggaran yang masih terjadi. Jika aturan ini terus dilanggar, bukan tidak mungkin kebijakan yang lebih ketat akan diterapkan demi keselamatan bersama.

 

Sumber Jernih.id

 

Share :

Baca Juga

DPRD

Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tebo Umumkan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Berita

DR MAULANA Mendapat Dukungan Dari “Warga Kecamatan Paal Merah”, Untuk Walikota Jambi

Berita

Majelis Hakim Tolak Eksepsi Helen, Sidang Lanjut dengan Pembuktian

KODIM 0416 BUTE

Letkol Inf Dedy Pungky Irawanto Resmi Gantikan Letkol Inf Arif Widiyanto

DPRD

Viral Jalan Rusak di tanam Pisang dan Menebar Benih Ikan, Komisi III DPRD Merangin Panggil Dinas PUPR

Daerah

Komisi III DPRD Merangin Gelar Hearing dengan PLN ULP Bangko, Bahas Peningkatan Pelayanan Selama Ramadan dan Idul Fitri

Berita

Ridwan Warga Puri Kembar Ditikam OTK Hingga Tewas

DPRD

DPRD dan Pemkab Tebo Komitmen Perkuat Sinergi Lewat Coffee Morning