TANJAB TIMUR – Inisiatif Gubernur Jambi Al Haris dan Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Dillah Hikmah Sari mendorong percepatan pengembangan pelabuhan Muara Sabak mendapat dukungan dari masyarakat di kabupaten itu .
Mantan Bupati Tanjabtim Periode 2016-2025 Romi Hariyanto, di Jambi, Rabu menyampaikan dukungan terkait langkah pemerinta dalam upaya percepatan pengoperasian Pelabuhan Muara Sabak. 09/07/2025
Ia mengatakan, sudah saatnya pelabuhan itu difungsikan secara normal layaknya seperti pelabuhan yang ada di Talang Duku. Khususnya untuk menunjang kegiatan ekspor dan impor di wilayah Jambi.
Kondisi pelabuhan Talang Duku yang di kelola oleh PT. Pelayaran Indonesia (Pelindo) dinilai sudah padat. Kemudian lahan yang tersedia di lokasi itu sangat terbatas untuk menunjang industri pelayaran.
Lanjutnya, Pelabuhan Muara Sabak dari sisi keberadaannya di nilai sangat strategis, selain lokasinya luas. Keberadaan pelabuhan sangat dekat dengan laut Jambi (alur pelayaran). Hanya butuh 3 (tiga) jam perjalanan, sementara bila dihitung dari Talang Duku butuh waktu 30 (tiga puluh) jam.
Kondisi tersebut diperparah dengan kondisi alur sungai yang banyak mengalami pendangkalan (sedimentasi). Hal tersebut tentu tidak mendukung bagi kapal besar masuk sampai ke Talang Duku.
Kata Romi, keinginan pemerintah ini sebenarnya sudah diupayakan oleh Pelindo. Gerakan gubernur bersama bupati mendatangi Direksi Pelindo dan PT Pulau Line (calon pengembang), membahas percepatan tersebut menjadi langkah baik demi kemajuan Jambi.
“Sudah waktunya Pelabuhan Muara Sabak di fungsikan dengan normal, demi kepentingan besar hilirisasi untuk memajukan Provinsi Jambi dibidang perdagangan,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Al Haris bersama Bupati Tanjabtim Dillah Hikmah Sari calon perusahaan pengembang dan Pelindo telah duduk bersama membahas percepatan pengembangan pelabuhan Muara Sabak.
Menurut gubernur, Pelabuhan Muara Sabak adalah kunci untuk meningkatkan daya saing produk-produk Jambi, terutama dari sektor perkebunan dan pertambangan. Dengan adanya pelabuhan yang representatif, biaya logistik akan terpangkas dan investasi akan lebih banyak masuk ke Jambi.***