TEBO – Kasus pembunuhan yang menimpa putra Salim Harahap di Pondok Pesantren Mujawwidin, Rimbo Bujang, kini memasuki tahap baru. Pada 22 Januari 2025, Salim Harahap menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) bernomor B/53/I/Res 1.24./2025 Reskrim Jambi. Surat tersebut menandakan bahwa kasus ini telah resmi memasuki tahap penyidikan.
Dalam dokumen tersebut, pihak kepolisian menjelaskan bahwa mereka telah melakukan gelar perkara dan menemukan bukti awal yang cukup untuk memperdalam penyelidikan. Proses penyidikan ini bertujuan untuk mengungkap motif dan pelaku pembunuhan yang menimpa putra Salim secara tragis.
Salim Harahap menyambut perkembangan ini dengan harapan besar. “Saya sangat berharap keadilan segera ditegakkan. Kami sekeluarga masih berduka, tetapi kami percaya hukum akan bekerja dengan adil,” ujarnya dalam wawancara singkat.
Pondok Pesantren Mujawwidin, lokasi kejadian tragis tersebut, saat ini berada dalam pengawasan ketat aparat penegak hukum. Sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi saat insiden berlangsung telah dimintai keterangan guna mendukung proses penyidikan.
Kepala Kepolisian Resor Jambi menyatakan bahwa kasus ini menjadi perhatian serius pihaknya. “Kami berkomitmen mengungkap kasus ini dengan tuntas. Semua pihak yang terlibat akan dimintai pertanggungjawaban hukum,” tegasnya.
Kejadian yang mengguncang Pondok Pesantren Mujawwidin ini tidak hanya mengejutkan keluarga korban, tetapi juga warga sekitar. Para santri dan staf pesantren saat ini menjalani rutinitas dengan suasana yang penuh kehati-hatian.
Menurut beberapa sumber, pihak pesantren juga bekerja sama dengan penyidik untuk memberikan akses ke lokasi kejadian. Mereka berharap proses hukum berjalan lancar tanpa mengganggu kegiatan pendidikan di pesantren tersebut.
Berdasarkan informasi awal, insiden ini terjadi pada malam hari ketika situasi di sekitar pesantren cukup sepi. Namun, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait kronologi atau dugaan pelaku.
Salim Harahap terus mengupayakan dukungan moral dari berbagai pihak agar kasus ini segera terungkap. Ia berharap tidak ada lagi kejadian serupa yang menimpa keluarga lain. “Kami hanya ingin keadilan,” tambahnya dengan nada lirih.
Masyarakat sekitar Rimbo Bujang juga memberikan perhatian besar terhadap kasus ini. Beberapa warga bahkan turut hadir dalam aksi doa bersama untuk korban yang diadakan oleh keluarga Harahap.
Kasus ini juga mendapat sorotan dari aktivis perlindungan anak yang mendesak pihak kepolisian untuk memberikan perlindungan kepada saksi-saksi kunci. Mereka mengingatkan pentingnya kecepatan penyelesaian kasus untuk mencegah hilangnya bukti.
Dengan masuknya kasus ini ke tahap penyidikan, keluarga Harahap dan masyarakat luas berharap proses hukum berjalan transparan dan cepat. Keberanian pihak berwenang untuk mengungkap kebenaran menjadi harapan besar bagi mereka yang menanti keadilan.
Redaksi