KERINCI – Bencana angin puting beliung melanda kawasan Pasar Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, pada Kamis (2/8/2025) sekitar pukul 14.15 WIB. Angin kencang yang datang secara tiba-tiba mengakibatkan kerusakan cukup parah di area permukiman warga dan pasar tradisional, serta menimbulkan kemacetan panjang di Jalur Lintas Kerinci–Sumatera Barat.
Berdasarkan pantauan di lokasi, terlihat puing-puing atap seng, pecahan bangunan, serta material kayu dan besi berserakan di badan jalan. Sejumlah rumah warga kehilangan atap, kios di pasar ambruk, serta beberapa pohon besar tumbang dan menutup akses jalan utama. Suasana kepanikan melanda warga dan pedagang yang tengah beraktivitas saat bencana terjadi.
“Tiba-tiba angin datang dari arah kebun teh, langsung menggulung ke arah pasar. Suara anginnya keras sekali, atap rumah saya langsung terbang,” ujar Wardi, salah satu warga yang rumahnya ikut terdampak. Ia mengaku tidak sempat menyelamatkan banyak barang di dalam rumah akibat cepatnya pergerakan angin.
Kemacetan panjang terjadi di Jalur Lintas Kerinci–Sumbar, terutama di sekitar area pasar. Banyak pengendara, termasuk sopir truk dan angkutan umum, terpaksa berhenti atau bahkan memutar balik untuk mencari jalur alternatif. Kondisi ini sempat membuat arus lalu lintas lumpuh selama lebih dari satu jam.
Tidak hanya infrastruktur dan permukiman, sejumlah kendaraan roda dua dan mobil milik pengunjung pasar juga mengalami kerusakan akibat tertimpa puing atau material yang beterbangan. Aktivitas jual beli di Pasar Kersik Tuo terhenti total. Beberapa pedagang tampak sibuk mengamankan barang dagangan yang berserakan di tengah reruntuhan.
Warga sekitar bersama para pedagang mulai melakukan pembersihan puing-puing dan memperbaiki kerusakan secara swadaya. Beberapa bantuan darurat seperti terpal dan peralatan ringan sudah mulai disalurkan oleh relawan dan aparat setempat. Namun, kondisi di lokasi masih cukup memprihatinkan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi terkait adanya korban jiwa. Namun dari skala kerusakan yang terjadi, kerugian diperkirakan cukup besar. Warga berharap ada perhatian dan bantuan cepat dari pemerintah daerah untuk membantu proses pemulihan dan rehabilitasi pascabencana.***
Fahlan