Posko VIII KKN IAI Tebo Ikut Serta dalam Program Ketahanan Pangan Melalui Penanaman Jagung di PT HJA Mahasiswa KKN IAI Tebo Posko III Gelar Sosialisasi Tertib Lalu Lintas Sejak Dini di PAUD Amanah Aktivitas PETI Masih Marak di Merangin, Diduga Milik Warga B5 Mampun Baru Dugaan Korupsi KUR di BSI Tebo, Dua Pegawai Jadi Tersangka, Negara Rugi Rp 4,8 Miliar Warga Setempat Ucapkan Terimakasih Kepada Pemda Tanjab Timur Atas Perbaikan Jalan Lintas Sadu Cemara – Labuan Pering

Home / Tanjab Timur

Senin, 16 Desember 2024 - 20:31 WIB

Pembangunan Jalan Usaha Tani di Desa Rantau Makmur Diduga Bermasalah

BERITA TANJAB TIMUR – Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) di Desa Rantau Makmur, RT 01 Dusun 2 SK10, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, menuai sorotan. Proyek ini diduga dikerjakan asal-asalan tanpa papan informasi yang menjelaskan anggaran atau sumber dana, sehingga menimbulkan dugaan adanya indikasi penyelewengan.

 

Warga setempat mengungkapkan bahwa selama proses pembangunan, kualitas pengerjaan tampak rendah, salah satunya terlihat dari tidak digunakannya mesin molen sebagai alat pencampur beton. “Jalan ini baru dibangun sekitar tiga bulan lalu saat musim panen cabai. Tapi kami tidak pernah melihat mesin molen digunakan oleh pekerja,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya kepada media, Senin (16/12/2024).

 

Saat dimintai klarifikasi melalui aplikasi WhatsApp, Kepala Desa Rantau Makmur, Murgianto, justru mengaku tidak mengetahui detail proyek tersebut. “Sepertinya itu dari Perkim (Kabupaten Tanjung Jabung Timur), saya pun tidak tahu siapa yang mengerjakannya. Panjangnya berapa juga saya tidak tahu. Konfirmasi saja ke Pak Sugeng,” jelasnya.

BACA JUGA :  Kasmin Bersama Warga Medan Sri Rambahan Alih Dukungan Dari Paslon 01 ke Paslon 02 Agus-Nazar

 

Sugeng, perwakilan dari Gabungan Kelompok Tani yang disebut oleh Kades, juga mengungkapkan ketidaktahuan terkait sumber dana pembangunan. “Sepertinya itu dana dari pusat (APBN), yang mengerjakan bukan orang sini. Mereka kerja malam-malam, dan panjangnya sekitar 400 meter. Warga sini tidak ada yang mau ikut karena bayarannya murah,” ungkap Sugeng.

 

Minimnya pengawasan dari instansi terkait menjadi sorotan utama dalam kasus ini. Beton yang seharusnya kokoh kini sudah mulai retak, meskipun baru selesai dibangun beberapa bulan lalu. Kondisi ini diduga akibat pengerjaan yang tidak memenuhi standar, baik dari segi alat maupun material.

BACA JUGA :  Laporan Dugaan Pengeroyokan Mantan Ketum HMI cabang Tebo Sudah Masuk ke Tahap Penyelidikan

 

Selain itu, kurangnya koordinasi antara pemerintah desa dengan pihak pelaksana proyek turut mempersulit masyarakat untuk mengetahui sumber dana dan pihak yang bertanggung jawab atas pembangunan tersebut. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa proyek ini tidak transparan dan dikerjakan tanpa pengawasan memadai.

 

Kasus ini menjadi contoh nyata pentingnya transparansi dalam pelaksanaan proyek publik. Tanpa pengawasan yang baik, kualitas pembangunan rentan bermasalah, yang akhirnya merugikan masyarakat sebagai pengguna utama infrastruktur. Pemerintah diharapkan segera turun tangan untuk mengevaluasi dan menyelesaikan persoalan ini.

Salaming

Share :

Baca Juga

Tanjab Timur

14 Tahun berlalu, Tandem Abdullah Hich dan Zulkifli Nurdin, ada ditangan Dilla dan Romi

Kontroversi

Kabar Darurat !! Zumi Laza-Muhammad Aris Diduga Libatkan ASN Sebagai Tim Pemenangan

Tanjab Timur

Sempat Viral LARIS Libatkan ASN, Masuk Dalam Team Pemenagan, Gerak Cepat Lakukan Perubahan SK

Tanjab Timur

Bupati Tanjab Timur Mendorong Percepatan Pengembangan Pelabuhan Muara Sabak

Tanjab Timur

Viralnya Larangan Berjualan Diarea Sekolah, Menurut Pedagang Hanya SDN/X179 Nipah Panjang Yang Memberlakukan

Tanjab Timur

Siswi SMPN Tanjab Timur, ikuti Olimpiade PAI Tingkat Nasional di Bandung

Daerah

Gerakan Bersih Sampah Serentak Bersama Polri, Polres Tanjab Timur Kerahkan 70 Personel

Tanjab Timur

Diduga Karna Ada Intruksi BPKRI, Kepsek SMP N 2 Tanjab Timur Tidak Pasang Informasi Pengunaan Dana BOS