Dekan FEBI IAI Tebo Isi Materi PBAK 2025 Pemkab Tebo Luncurkan Semangka Tebo dan Lentera Desa, Perusahaan Salurkan CSR untuk Pekerja Rentan Dukung Program Semangka, Perumda Tirta Muaro Komitmen Sejahterakan Pekerja Mahasiswa Kukerta dan Ibu PKK Desa Mengupeh Tanam 60 Jenis Tanaman Herbal di Depan Kantor Desa IAI Tebo Siap Gelar PBAK 2025/2026, Usung Tema Cerdas dan Madani Berlandaskan Iman

Home / Daerah / Kota Jambi

Kamis, 27 Februari 2025 - 09:55 WIB

Normalisasi Sungai Demi Penanganan Banjir di Kota Jambi Terkendala Pembebasan Lahan

Salah satu titik rawan banjir di Kota Jambi. (ist)

Salah satu titik rawan banjir di Kota Jambi. (ist)

JAMBI – Ditengah kondisi cuaca yang semakin tak menentu, banjir kian jadi momok yang menakutkan bagi warga Kota Jambi. Ketua DPRD Kota Jambi Kemas Faried Alfarelly pun mendorong kolaborasi lintas sektor guna percepatan upaya normalisasi sungai asam dan aliran Sungai Kenali.

 

Sebab menurut Ketua DPRD Kota Jambi tersebut, drainase di Kota Jambi meliputi kewenangan dari Pemerintah Kota, Provinsi hingga Pusat. Terkait masalah ini sebenarnya Kota Jambi sudah punya alokasi anggaran untuk normalisasi anak Sungai Batanghari dengan total Rp 144 Milliar, selama 4 tahun anggaran dari 2023 – 2026 yang diinisiasi oleh BWSS Sumatera VI.

BACA JUGA :  BOBOL WARUNG BUMDES, PENCURI GASAK 40 TABUNG GAS 3KG

 

“Ternyata di lapangan tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Kenapa, ada spot-spot daerah yang harus diganti rugi. Itu sebenarnya yang jadi kendala, sementara batas waktu anggarannya sampai 2026,” kata Kemas Faried Alfarelly, Kamis 26 Februari 2025.

 

Masalah pun terungkap bahwa alokasi anggaran Rp 144 M yang bersumber dari bantuan luar negeri (Jepang) tersebut tidak mengakomodir untuk masalah pembebasan lahan. Sementara APBD Pemkot Jambi dinilai terbatas.

 

Kemas Faried pun mengaku bahwa dirinya sudah mendiskusikan masalah ini dengan Kepala BWSS VI, bagaimana agar anggaran yang tersedia dapat dimaksimalkan sebagian untuk pembebasan lahan pada titik-titik tertentu, atau proyek normalisasi dikurangi demi pembebasan lahan.

BACA JUGA :  Sowan Ke Warga, Dillah Door To Door Bentuk Keseriusan Maju Pada Pilkada Tanjabtim

 

Selain masalah lahan, Kemas juga tak memungkiri masalah lainnya yakni adanya sedimentasi yang menyebabkan penumpukan hingga saluran tersumbat pada spot daerah aliran sungai.

 

“Itukan harus kita segera benahi sekarang. Baru kedepan kita harus menyiapkan kolam retensi penampungan sementara.

Tapi secara singkat kendalanya ganti rugi,” ujarnya.

 

Dia pun lagi-lagi menekankan bahwa penanganan banjir di Kota Jambi butuh kolaborasi lintas sektor antara Pusat, Provinsi, dan Kota.

 

“Kita inikan tidak bisa lepas dari APBD yang terbatas. Tetap solusinya itu ada di pemerintah pusat. Karna biayanya tidak tangggung-tanggung.***

Share :

Baca Juga

Tebo

PT LAJ Diduga Kembali Lakukan Kriminalisasi, Masyarakat Bakal Ngadu ke Jakarta

Berita

Satlantas Polres Tebo Tilang 3 Truk Tronton bermuatan 60 Ton di Jalan Lintas Bungo Tebo

Berita

Sat Intelkam Polres Merangin Cek Harga Cabai Yang Tak Stabil Menjelang Nataru

Politik

Nazar Efendi Resmi Berbaju Berlogo Bintang Merci

Politik

Tampil Memukau Pada Debat Publik Kedua Pilkada Tebo Agus-Nazar Kembali Kuasai Panggung

Berita

Majelis Hakim Tolak Eksepsi Helen, Sidang Lanjut dengan Pembuktian

Kota Jambi

Polisi Tetapkan Nakhoda TB EQUATOR V Tersangka Tabrakan Jembatan Gentala Arasy

Politik

Bakal Calon Bupati-Wakil Bupati Tebo Perbaiki Data KTP