JAMBI – Bulan Ramadan menjadi salah satu bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim untuk dapat melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh. Selain melalukan ibadah puasa, di bulan Ramadan umat muslim di seluruh dunia juga menjalankan salat Tarawih dan witir di malam hari selepas salat Isya.
Meskipun telah dilaksanakan sejak zaman Rasullulah sampai dengan saat ini, tidak sedikit perdebatan yang muncul akibat adanya perbedaan jumlah rakaat dalam pelaksanaan salat Tarawih.
Dai kondang Ustaz Adi Hidayat menyampaikan jumlah rakaat salat Tarawih dan salat Witir sesuai dengan amalan Rasulullah SAW, seperti yang pernah diriwayatkan oleh Aisyah R.A.
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW di Ramadan atau diluar Ramadan melakukan salat malam selain dari 11 rakaat,” ujar Adi dikutip dari akun YouTube Ceramah Pendek, Kamis (23/3/2023).
Adi mengatakan bahwa salat Tarawih dengan 11 rakaat yang dilakukan oleh Rasullulah SAW itu terdiri dari 10 rakaat salat Tarawih dan 1 rakaat salat Witir. Untuk 10 rakaat salat Tarawih tersebut dilakukan dengan hitungan 2+2+2+2+2, dalam artian 5 kali dengan 2 rakaat.
Adapun rumus lain yang disampaikan Ustaz Adi Hidayat menurut hadist riwayat Muslim no 738, yakni 4+4+3 yang sama jumlahnya menjadi 11.
“Rasulullah SAW menunaikan salat malamnya, 4 rakaat jangan tanyakan bagus dan panjangnya, kemudian salat lagi 4 rakaat, jangan tanya bagus dan panjangnya, setelah itu beliau menunaikan 3 rakaat witir,” ujarnya.
Menurut hadist ini, Rasulullah melaksanakan salat Tarawih 2 kali 4 rakaat, kemudian ditutup dengan salat Witir 3 rakaat. Namun, bisa saja salat Tarawihnya dikerjakan sebanyak 4 kali 2 rakaat (2+2+2+2) dan salat Witirnya 3 rakaat.
Kemudian berdasarkan keterangan sahabat Rasullulah Umar Bin Khattab yang dikuatkan dengan Usman bin Affan meriwayatkan, Rasullulah pernah menunaikan salat Tarawih dengan 20 rakaat dengan 3 witir.
“Bahkan, nanti ada yang sampai 36, ada yang sampai 40, kalau di atas 11 maka rumusnya tidak menggunakan 4+4 tetapi 2+2,” jelasnya.
Sumber Warta ekonomi