JAMBI//Infonegerijambi.com – Beberapa masyarakat, yang tinggal didekat jalan raya umum. Yang, diliwati kendaraan truk-truk angkutan batubara menujuh kepelabuhan (Jetty,red) dikawasan kabupaten Muaro Jambi. Tempat terakhir penumpukan batubara, “Sudah. Sangat meresahkan masyarakat”.
Yang tinggal didekat jalan raya umum, akibat debu batubara, bergentayang. “Sampai-sampai masuk kerumah masyarakat dan toko-toko masyarakat” Yang tinggal berdekatan dengan jalan raya umum. Yang dilintasi kendaraan truk-truk batubara.
Salah satu rumah makan Ade karya beralamat dijalan raya umum, kecamatan Jambi timur. Kota Jambi. Menurut keterangan, salah satu pegawai rumah makan. Bernisial C (32 thn). Menjelaskan kepada media ini, hampir setiap jam.
Saya menyapuh lantai warung akibat debu batubara dan tiga jam sekali membersihkan meja makan, kalau tidak dibersihkan. Debu Batubara, lengket. Tutur C kepada media ini, dengan nada kesal
Juga dikatakan, masyarakat yang berjualan dipasar tradisional 46 (buka jam 16.00 wib s/d tutup jam 18.00 wib) lokasi pasar dijalan baru kelurahan sejinjang kecamatan Jambi timur kota Jambi, yang tak mau dituliskan namanya.
Mengatakan kepada media ini, semenjak adanya angkutan truk batubara yang melintas ditempat kami (pedagang) berdagang. Setiap hari, kami membersihkan lapak (tempat jualan) dagangan kami.
Debu batubara, sangat menggangu kami. “Debu batubara. Mungkin jangka panjang, mengganggu kesehatan kami”. Kata para pedagang, yang tak mau dituliskan namanya. Kepada media ini, Dengan nada marah dan kesal (30-09-2023).
Ditempat terpisah. Yuzi Hernando, koordinator investigasi. Gerakan Anak Bangsa Pedulikan (GAB Peduli), dimintak oleh media ini. Untuk menanggapi persoalan diatas, Yuzi Hernando. Mengatakan, Instansi terkait. Khususnya pemerintah provinsi jambi, turun kelapangan. Untuk menginvestigasi tentang dampak debu batubara yang sudah “mengganggu masyarakat yang berdekatan dengan jalan raya umum”.
Akibat angkutan truk-truk batubara, telah. “Menghantui masyarakat” dikarnakan truk-truk pengangkut batubara, melintas dijalan raya umum. Kata, Yuzi. Dengan nada menghimbau. (SYAIFUL ISKANDAR / M. SOLIHIN)