Dekan FEBI IAI Tebo Isi Materi PBAK 2025 Pemkab Tebo Luncurkan Semangka Tebo dan Lentera Desa, Perusahaan Salurkan CSR untuk Pekerja Rentan Dukung Program Semangka, Perumda Tirta Muaro Komitmen Sejahterakan Pekerja Mahasiswa Kukerta dan Ibu PKK Desa Mengupeh Tanam 60 Jenis Tanaman Herbal di Depan Kantor Desa IAI Tebo Siap Gelar PBAK 2025/2026, Usung Tema Cerdas dan Madani Berlandaskan Iman

Home / Berita / Nasional

Senin, 8 April 2024 - 22:26 WIB

Ini Profil Mbah Benu Sosok Pemimpin Jamaah Aolia, Ternyata Pernah Jadi Mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM Tapi Keluar karena Alasan Ini

Imam Jamaah Masjid Aolia K H Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau akrab dipanggil Mbah Benu.

Imam Jamaah Masjid Aolia K H Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau akrab dipanggil Mbah Benu.

Infonegerijambi.com, NASIONAL – Nama Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau Mbah Benu menjadi perbincangan di berbagai media setelah Jamaah Aolia yang dipimpinnya viral lantaran melaksanakan shalat Idul Fitri lebih dulu. Ini dia profil sosok kontroversial tersebut. Jamaah Aolia yang dipimpin Mbah Benu diketahui melaksanakan shalat Idul Fitri 1445 Hijriah pada 5 April 2024 lalu. Padahal, perkiraan Lebaran dari pemerintah sekitar 10 atau 11 April 2024.

 

Kelompok agama yang berpusat di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini diketahui didirikan sejak tahun 1983 dan dipimpin oleh Mbah Benu. Adapun Mbah Benu disebut memiliki ilmu laduni, atau mendapatkan pencerahan hati atau pengetahuan langsung dari Allah SWT melalui petode mujahadah atau perjalanan spiritual pribadi.

 

Mbah Benu juga mengaku mendapatkan informasi langsung dari Allah SWT dengan melakukan kontak batin mengenai tanggal ditetapkannya Idul Fitri 1445 Hijriah. Lantas, bagaimana sebenarnya profil Mbah Benu sang pemimpin Jamaah Aolia?

 

Dikutip dari berbagai sumber, ini dia profil Mbah Benu, pemimpin Jamaah Aolia yang kontroversial. Nama KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo muncul dalam sebuah tesis mahasiswa IAIN Purwokerto bernama Muhammad Ulyan.

 

Tesis tersebut berjudul ‘Dekonstruksi Mitos Kanjeng Ratu Kidul dalam Pendidikan Akidah Perspektif KH. Ibnu Hajar Sholeh Pranolo’, dibuat tahun 2017-2018. Berikut profil Mbah Benu dikutip dari tesis tersebut.

BACA JUGA :  Ada apa dengan Kampus IAIN Kerinci?

 

1. Lahir Tahun 1942

 

Pemimpin Jamaah Aolia ini lahir di Pekalongan pada 28 Desember 1942 dan besar di Purworejo. Ia menetap di Giriharjo Kecamatan Panggang, sejak 27 Juli 1972. Ia belajar Islam langsung dari sang ayah.

 

Sang ayah pun merupakan lulusan berbagai pesantren dari Jawa dan Madura.

 

2. Drop Out dari Fakultas Kedokteran UGM 

 

Siapa sangka ternyata sosok kontroversial ini pernah mengenyam pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) di Fakultas Kedokteran.

 

Sayangnya, ia memutuskan untuk drop out saat semester akhir. Alasannya pun cukup unik.

 

Di dalam Tesis tersebut, Mbah Benu mengatakan keluar dari perjalanannya mendapatkan gelar dokter karena tidak mau memakan uang orang sakit, orang menderita, dan orang meninggal. Ia juga menganggap ilmu kedokteran merupakan ilmu yang bisa menimbulkan kemusyrikan.

 

3. Punya Lukisan Kanjeng Ratu Kidul

 

Tokoh Jamaah Aolia ini tinggal di Dusun Panggang III, Desa Giriharjo Kecamatan Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta. Rumah Mbah Benu dipasang banyak hiasan seperti keris, kaligrafi, serta akuarium.

 

Selain itu, ada pula hiasan berupa gambar perempuan misterius yang disebutnya sebagai Kanjeng Ratu Kidul. Kanjeng Ratu Kidul merupakan entitas roh suci yang dipercaya sebagai penguasa Pantai Selatan Pulau Jawa.

 

Namun, ternyata lukisan tersebut memiliki tujuan untuk meluruskan aqidah masyarakat. Di dalam tesis tersebut, Mbah Benu mengatakan jika ada yang bertanya mengenai Kanjeng Ratu Kidul di rumahnya, maka ia akan menjelaskan bahwa perempuan itu sosok baik yang tidak perlu diberi sesajen.

BACA JUGA :  Oknum Guru Di Batanghari Di Tetapkan Sebagai Tersangka Kasus Korupsi

 

Sebab, masyarakat Yogyakarta pada masa lalu masih sangat percaya hal-hal mistis dan selalu menganggap Kanjeng Ratu Kidul sebagai sosok suci yang harus diberi sesajen. Sementara pandangan tersebut sebenarnya berlawanan dengan aqidah. Sebab, sosok yang perlu dipuji dan disembah orang Islam hanyalah Allah SWT.

 

4. Istrinya Seorang Bidan

 

Keputusannya menetap di Gunung Kidul adalah karena ia waktu itu mengiktui calon istrinya. Saat itu, calon istri tersebut bertugas sebagai bidan di Kecamatan Panggang, Gunung Kidul.

 

5. Keturunan Darah Biru

 

Di namanya, tersemat gelar ‘Raden’ menandakan dirinya merupakan keturunan darah biru. Ternyata, Mbah Benu memang keturunan darah biru dari Purworejo, Jawa Tengah.

 

Meskipun demikian, ia tidak berpolitik dan fokus kepada mempelajari agama Islam hingga akhirnya mendirikan Jamaah Aolia.

 

6. Bisa Bicara dengan Makhluk Gaib

 

Berdasarkan wawancara dengan beberapa pihak, tesis tersebut menyebutkan bahwa Mbah Benu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan makhluk gaib.

 

Hal itu diungkapkan salah seorang jamaah. Kata jamaah tersebut, Mbah Benu punya banyak jin yang ditempel di pusaka-pusaka.***

 

Di kutip Dari berbagai sumber

Share :

Baca Juga

Berita

Wakil Gubernur Drs. Abdullah Sani M. Pd. I. Membuka Secara Resmi MTQ XIX Tingkat Kabupaten Tebo

Berita

Tabrak Truck di Jalan Lintas Sumatera KM 04, Penumpang Pick Up Grand Max Tewas

Berita

Dalam Rangka Menyambut Hari Ulang Tahun Polisi Lalu Lintas Ke-68, Sat Lantas Polres Merangin Laksanakan Kegiatan Donor Darah

Berita

Polsek Muara Tabir Sambang ke Pondok Pesantren NURONIAH

Berita

Komandan Korem 042/Gapu Pimpin Laporan Korps Perwira dan Pelantikan Kenaikan Pangkat Bintara dan Tamtama

Berita

Emak – Emak Siap Menangkan Romi Hariyanto dan Saniatul di Pilgub Jambi

Berita

Gara-Gara Gaji Bulanan dan Uang Makan Terlambat Oknum Pekerja PT. ABN Curi Minyak Solar Perusahaan

Berita

Kapolri Minta Jajaran Pastikan Malam Takbiran – Salat id Khusyuk dan Aman